Berhasil mendapatkan 6 medali emas, Jawa Timur berhasil keluar sebagai juara umum dalam cabang olahraga panahan pada PON XIX 2016 Jawa Barat. Salah satu medali emas disumbangkan oleh gadis cantik bernama Bunga Arbela di nomor Perseorangan Putri ditambah 3 medali perak. Dalam laga final, Bunga berhasil menundukkan pemanah lainnya yang berasal dari Provinsi Lampung, Suci Dwi. Laga yang diselenggarakan di Venue Panahan GSJ, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada hari Minggu (25/9) berhasil dimenangkannya dengan skor akhir 6-4.
Bunga Arbela yang akrab disapa Bunga merupakan atlet panahan dari Kota Malang. Anak pertama dari pasangan Bapak Subali dan Ibu Arin ini duduk di bangku kelas XII SMA Diponegoro Wagir. Bunga yang lahir di Bumi Arema pada tahun 1999 ini menekuni cabang olahraga panahan sejak duduk di bangku kelas 5 SD. Prestasi pertama yang diraihnya, yaitu pada Kejuaraan PORKAB Malang pada tahun 2010. Ia berhasil keluar sebagai Juara 1 nomor pemula, disaat masih duduk di kelas 6 SD. Kejuaraan selanjutnya, Bunga berhasil membawa 2 medali emas pada Kejuaraan PORKAB pada tahun 2012 di nomor jarak 30 dan 50 m. Prestasi terus berlanjut sampai ia memperoleh 1 medali emas Kejuaraan PORPROV 2013, 2 perak POPDA JATIM 2013, 1 emas dan 2 perunggu pada Kejuaraan PORPROV 2015, dan yang terbaru yaitu 1 emas dan 3 perak pada Kejuaraan PON XIX 2016 di Jawa Barat.
Persiapan Bunga untuk meraih medali, dimulai saat POPNAS pada tahun 2015. Kemudian Bunga mengikuti seleksi PON PEMDA JATIM untuk menjadi salah satu kontingen panahan mewakili Provinsi Jawa Timur. Setelah seleksi selesai dan dinyatakan memenuhi persyaratan, Bunga mulai menjalani TC (Training Center) di Surabaya sejak bulan Januari 2016. “Tidak takut, Cuma saat tanding agak grogi hehe, dan yang pasti banyak doanya” jawab Bunga saat ditanya mengenai perasaannya selama melakukan panahan. “Kuncinya adalah tetap fokus, berdoa dan sholat malam, dan latihan terus”, tambahnya dengan penuh semangat.
Perjalanan Bunga dalam mencapai prestasinya tentu tidaklah mudah. Bunga harus menjalani latihan setiap hari yang tentu menyita waktu dan tenaganya. Tidak hanya itu, kadang Bunga dan Ayah sebagai pelatih, melakukan latihan di siang dan sore hari di halaman Masjid Roudlotul Jannah, Sukun, Kota Malang. Atlet yang mengidolakan Riau Ega Agata ini mengaku tidak terbebani walaupun menjadi atlet panahan. “Olahraga panahan kan sunnah nabi, dan kalau dilihat itu menarik”, ucap Bunga dengan senyuman khasnya. Dengan berbekal motivasi besar dalam dirinya, ia ingin membahagiakan kedua orang tuanya yang selama ini telah banyak mendukung. Bunga juga memiliki impian besar yaitu ingin menjadi salah satu kontingen Indonesia dalam ajang bergengsi dunia Olympic Games 2020 di Tokyo. Semoga cita-cita Bunga dapat tercapai daan bisa menginspirasi banyak orang terutama para pemuda Indonesia. (*/ley/silvi/aan)