Bisnis Melalui Facebook

Era informasi saat ini, berbagai kalangan dituntut untuk mampu memanfaatkan segala macam teknologi demi kesejahteraan hidupnya. Berbagai jenis pekerjaan diharuskan mampu memanfaatkan teknologi agar tugas yang sedang dikerjakan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien. Terutama bagi seorang pengusaha, penjual produk, maupun produsen yang harus memutar otak agar mampu menghasilkan produk yang semaksimal mungkin dengan pengeluaran yang seminimal mungkin. Pola pikir dari pengusaha, saat ini diharuskan lebih fleksibel dalam mengenali pasar. Seorang pengusaha tidak lagi harus tetap pada “zona nyaman” penjualan mereka saja, asal produk laku maka tidak ada inovasi untuk meningkatkan penjualan. Jiwa pengusaha bukanlah seperti itu, mereka harus sanggup untuk menyebar kemanapun karena selayaknya pasar yang ada itu lebih luas dari pada yang kita pikirkan.

Beberapa pemaparan tersebut disampaikan oleh seorang pembicara handal dari salah satu peserta dari kegiatan “Pengajian Pengusaha dan Temu Bisnis” se Jawa Timur yang diadakan di Kota Malang ini lebih tepatnya di Kecamatan Lowokwaru pada Minggu, 24 Januari 2016. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha LDII se-Jawa Timur. Kemudian seorang pengusaha bisnis online menerangkan bahwa MEA yang saat ini telah terlaksana bukanlah ancaman bagi pengusaha di Indonesia, hal inilah yang dapat dijadikan sebagai peluang karena pangsa pasar pengusaha Indonesia tidak lagi dibatasi dengan batas wilayah, namun pangsa pasar dapat mencakup seluruh wilayah di ASEAN. Oleh sebab itu, berbagai cara kreatif telah dihalalkan untuk dilakukan paa pengusaha dalam pengembangan usahanya ke arah yang lebih maju.

Salah satu cara yang dapat digunakan oleh pengusaha untuk melakukan pemasaran dari produk dengan cepat, mudah, dan mampu mencakup pasar yang sangat luas adalah facebook sebagai media sosial paling populer yang banyak digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan hasil survei penggunaan internet di dunia, masyarakat Indonesia tanpa disadari aktif dalam mengoperasikan internet lebih dari 5 jam. Fakta menyebutkan, masyarakat Indonesia secara konsumtif menggunakan internet untuk mengakses facebook dan berbelanja online. Dengan adanya pemasaran produk ini lewat media sosial ini, diharapkan segala bentuk pemasaran dapat mencakup pangsa pasar yang lebih luas dengan biaya pemasaran yang seminimal mungkin. Omset pengusaha yang memasarkan produknya melalui bisnis online ini terus mengalami kenaikan omset seiring dengan tingkat konsumtif masyarakat yang terus meningkat pula. Pemasaran produk melalui media sosial, terutama facebook ini dirasa sangatlah efektif karena pada usaha yang sama yang tidak melakukan pemasaran melalui facebook, mereka mengalami penurunan omset. Awalnya pengusaha ini menganggap bahwa terjadi penurusan ekonomi di kalangan masyarakat, namun hal ini tidak relevan dengan pengusaha yang memasarkan produknya lewat bisnis online.

Bisnis online tidak perlu memiliki modal banyak, yang harus dilakukan hanyalah perlu mencari relasi untuk bekerjasama. Misalnya saja yang dilakukan oleh pengusaha Cushy salah satu peserta Temu Bisnis ini, sebuah produk keripik buah yang dikemas menggunakan kemasaran kantong kertas yang dipasarkan melalui facebook. Pemilik Cushy tidaklah memproduksi produknya sendiri, dia memasok produknya melalui produsen lain yang kemudian dia kemas menggunakan merek sendiri. Pengemasan ulang ini dilakukan dengan tujuan untuk branding ulang agar menghasilkan produk yang berbeda. Sebagai pengusaha yang mencari efisiensi waktu, maka menjual produk lebih utamakan kepada penjual bukan kepada pembeli karena penjual akan membeli lebih banyak produk untuk dijual kembali dibandingkan pembeli yang membeli produk satu per satu untuk dikonsumsi sendiri. Apalagi jika pemasaran juga dilakukan menggunakan aplikasi bisnis online, maka penjualan juga akan cepat meningkat dibandingkan dengan penjualan melalui offline saja. Kini Cushy mampu menjual sebanyak 800 bungkus per hari menggunakan pemasaran melalui internet. (*/duwimc)