Mahasiswa LDII Malang Raya sejumlah lebih dari 340 pemuda menghadiri seminar yang diadakan oleh Forum Mahasiswa (FM) LDII Malang di Aula Baitul Manshurin, Mangliawan, pada hari Sabtu, 21 November 2015. Seminar yang diisi materi dari Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc. selaku ketua DPP LDII ini bertemakan ‘Peran Intelektual Muda dalam Perjuangan Pelestarian Qur’an Hadits’. Acara ini berlangsung pukul 08.00 hingga pukul 11.30 WIB.
Di era yang serba modern ini terdapat banyak pengaruh yang menyerang bangsa dari berbagai sisi. Pengaruhnya berdampak tak terkecuali pada aqidah dan ukhuwah Islamiyah. Dibutuhkan peran pemuda untuk dapat mempertahankan keutuhannya sehingga agama ini dapat terus dinikmati oleh generasi-generasi mendatang. “Dulu perang itu secara langsung. Sekarang perang bisa berupa perang asimetris, proxy war juga mind war, yang semuanya itu lebih berbahaya dari pada perang secara langsung,” jelas Pak Chris pagi itu. Beliau menuturkan, perang-perang masa kini itu hanya bisa dihadapi dengan kekuatan pikiran dan hati. Melalui kecerdasan, luasnya pengetahuan serta keteguhan hati dan jiwa militansi yang kuat, pengaruh tersebut tidak akan menggetarkan kita sedikitpun.
Pengajian akbar yang merupakan kegiatan tahunan FM LDII ini menekankan pada potensi-potensi yang harus dikembangkan oleh para mahasiswa selaku intelektual muda. Sebagai pemuda islami, tentu potensi besar dalam bidang kefahaman agama adalah yang terpenting, sebab ilmu agama-lah yang menuntun seseorang hingga tidak terjadi disorientasi terhadap arah tujuan hidupnya. Pemuda yang berprinsip pada nilai-nilai keagamaan bukan berarti bersifat konservatif atau kuno. Sebaliknya, pemikiran tersebut modern dan sangat disayangkan bila tidak dimiliki pemuda Indonesia. “Presiden Korea saja setelah berkunjung ke Aceh dulu, mendapatkan ilham bahwa bila ingin negaranya berkembang dan maju, maka langkah awalnya adalah menjadikan masyarakatnya sholih atau faham agama,” tutur Pak Chris, membawa audiens dalam semangat. Kira-kira seperti itulah poin utama yang disampaikan oleh pemateri.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa LDII dari berbagai penjuru Malang, mulai dari kota Malang, Batu, Singosari, hingga Turen. Pengajian akbar kali ini terdiri dari dua sesi, yaitu materi dan tanya-jawab. Acara berlangsung menarik dengan pembawaan narasumber yang berwibawa dan bersemangat, meski tidak sepenuhnya sesuai dengan rencana awal panitia. “Kegiatan ini persiapannya cukup mendadak, karena menyesuaikan jadwal pemateri yang padat,” ujar Muhammad Rif’an Mabruri selaku ketua pelaksana pengajian akbar tahun ini. Hal terpenting adalah para pemuda khususnya mahasiswa sebagai intelektual muda yang telah hadir dapat merealisasikan apa yang telah disampaikan oleh Pak Chriswanto dalam kegiatan ini. Pemuda yang tercatat sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia angkatan 2013 di Universitas Negeri Malang ini berpesan agar mahasiswa dalam Islam dapat memaksimalkan fungsinya dalam pelestarian Al-Quran dan Al-Hadits sesuai dengan kemampuannya masing-masing. “Tidak lupa, semuanya dikerjakan dengan niat mendapatkan pahala dari Allah,” tambah Rif’an. (*/nana/fajar)