Senangnya mencari pahala di bulan ramadhan, liburan, dan mendalami Al-Quran bersama-sama
Libur sekolah tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan 1436 H sehingga para siswa-siswi mulai dari SD sampai SMA libur selama satu bulan bahkan ada yang lebih, banyak yang menggunakan momen libur panjang ini bersama keluarga atau bersama teman-teman mereka untuk belibur. Namun, lain halnya dengan para peserta asrama ramadhan di Ponpes (Pondok Pesantren) Al-Muflihun Malang, mereka memanfaatkan kesempatan libur ramadhan tahun ini dengan mengikuti asrama yang telah dimulai sejak 14 juni 2015. Ponpes Al-Muflihun yang berada di jalan Terusan Sudimoro (suhat) ini menyelenggarakan asrama dengan materi tafsir Al-Qur’an. Mereka memaknai pada kata per kata di Al-Qur’an dengan diajar oleh para guru pondok tersebut. Dalam sehari pengajian asrama dilaksanakan sebanyak empat kali, yaitu ba’da subuh (05.00 – 06.00 WIB), pagi (08.00 – 11.00 WIB), siang (13.00 – 14.30 WIB), dan malam (20.00 – 21.30 WIB).
Asrama ramadhan ini rutin diselenggarakan setiap tahun pada bulan ramadhan. Tujuan asrama ini agar para calon generasi penerus dapat meningkatkan keilmuan dan kepahaman agamanya sehingga dapat menjadi generasi penerus yang religius. Bapak Ustadz Adi Pamungkas, salah satu guru Pondok Pesantren Al-Muflihun mengutarakan harapannya untuk para peserta asrama, “ya harapannya supaya mereka (peserta asrama) lebih mengenal pondok dan ingin mondok dan supaya kepahaman agamanya lebih meningkat”. Beliau juga mengatakan terjadi peningkatan peserta asrama tahun ini, “tahun ini peningkatan luar biasa, ini didukung oleh donatur dan kesadaran masyarakat yang meningkat (tentang pentingnya ilmu agama) dan waktu liburan. Peserta dari tahun kemarin ini bisa tiga kali lipat”.
Jumlah peserta asrama ini sekitar 80 orang dan para peserta asrama tidak hanya dari daerah Malang atau sekitar pondok ini, namun ada juga yang berasal dari kota Batu, Pasuruan, Surabaya, Sidoarjo, bahkan Makassar yang berasal dari berbagai tingkat sekolah mulai dari siswa SD sampai SMA bahkan mahasiswa. Ubaid, salah satu peserta asrama yang berasal dari Singosari, Kabupaten Malang ini mengatakan keinginannya “pengen ngatamno Al-Qur’an cak, soale tahun wingi gak iso sak ulan terus (ingin mengkhatamkan Al-Quran mas, karena tahun kemarin tidak bisa satu bulan terus)”, dia juga merasa kewalahan dengan jadwal pondok, “gak kebiasaan melek malam (tidak terbiasa bangun malam)” katanya. Seperti Ubaid, para peserta asrama yang lain pun memiliki alasan yang sama untuk mengikuti asrama ramadhan tahun ini.
Selanjutnya, Bapak Ustadz Adi juga menjelaskan tidak ada kendala saat menyampaikan materi, namun kendala ada di tenaga konsumsi yang kewalahan memasak dan tempat tinggal peserta masih kurang. Hal itu terjadi karena para peserta asrama banyak yang antusias mengikuti asrama ini dari awal sampai akhir sehingga ibu-ibu yang biasa memasak untuk para santriwan harus memasak lebih banyak dan tempatnya juga harus berbagi dengan para santriwan-santriwati pondok ini. Namun walau bagaimanapun Bapak Ustadz Adi sangat mengapresiasi semangat para generasi penerus ini dalam mencari ilmu dan kepahaman agama. Perlu diketahui juga bahwa asrama ini diselenggarakan sampai H-10 Idul Fitri atau hari Selasa 7 Juli 2015.
Apa salahnya menghabiskan waktu liburan kita dengan mencari ilmu akhirat yang mungkin jarang kita dapatkan di waktu lain di luar bulan ramadhan. Kita dapat mengaplikasikan dalil yang sering kita dengar ‘fastabiqul khoirot’ (berlomba-lombalah dalam kebaikan). (Sahlan.Red)