Shodaqoh itu menyembuhkan dan menolak Bala’

Source : Google

“Ashodaqohu Yuda’I bala’. Sesungguhnya shodaqoh itu menolak musibah”
(H.R Ahmad).

Abah Zaka (ulama LDII) pernah memberi nasehat “Dalam suatu penelitian di Amerika, ada orang tua dan orang muda sama-sama terkena penyakit darah tinggi. Penelitian ini mengetes baik orang tua dan orang muda ini dalam proses kesembuhan penyakit darah tingginya. Peneliti menguji ke masing masing orang dengan cara memberi uang senilai 10 juta,” silahkan dari anda menghabiskan uang yang saya beri ini sampai habis, kalian gunakan untuk apa bebas. Nanti apabila sudah habis silahkan datang lagi kesini”. Si orang muda memanfaatkan uang tersebut dengan bersenang-senang, makan kesana kemari, mencicipi semua masakan mumpung ada uang gratis menurutnya. Sebaliknya orang tua berpikir beda dia memanfaatkan uang tersebut untuk berbagi, memberi pada orang yang membutuhkan hingga habis. Hasilnya baik orang tua maupun anak muda setelah semua uang yang diberikan habis, mereka kembali. Peneliti menguji bagaimana darah tingginya. Sungguh luar biasa, penyakit darah tinggi anak muda masih tetap tapi penyakit darah tinggi orang tua tersebut hilang dan sembuh. Dari sini senada dengan sabda Nabi “dhawa’u mardhokum bisshodaqoh” (Sembuhkanlah orang-orang yang sakit diantara kalian dengan shodaqoh).

Mengapa shodaqoh bisa menyembuhkan penyakit?. Dalam riset, shodaqoh, berbagi itu bisa membuat hati senang perasaan bahagia orang yang memberi. Perasaan happiness ini membuat sel sel imun seseorang menjadi meningkat. Dengan sel imun meningkat maka meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. Tak heran apabila orang sering berbagi, sering shodaqoh maka akan selalu sehat dan terlihat selalu sehat. Sehat lahir maupun batin. Bagi orang yang diberi pun akan merasa bahagia senang sebab dia diberi sesuatu yang dia butuhkan. Diringankan beban hidupnya. Dan akhirnya dia mampu mendoakan dengan tulus pada Allah pada orang yang memberi. Secara sederhana dia berdoa “Alhamdulillahjazakumullahu khoiro” semoga Allah membalas padamu dengan yang (jauh) lebih baik. Doa yang tulus ikhlas adalah syarat utama dikabulkannya doa. Doa apapun apabila dibaca dengan khusyu, ikhlas Allah akan sangat mudah mengabulkan.

Keutamaan shodaqoh tak hanya mampu menyembuhkan penyakit. Tapi keutamaan lainnya antara lain
1. Memalingkan adzab Allah (H.R ahmad)
“Innallaha layasriful adzaba aniamati bishodaqoh” Sesungguhnya Allah memalingkan pada siksa dari umat yang bershodaqoh (H.R Ahmad).
2. Mencegah 70 penyakit (H.R Ahmad)
“asshodaqotu tam na’u sab I na nau ‘an min an w ail bala’”. Shodaqoh itu mencegah 70 macam penyakit (H.R Ahmad). Nabi bersabda “Obatilah orang yang sakit dengan shodaqoh sesungguhnya shodaqoh itu menolak beberapa penyakit dan bencana” (H.R Ahmad)
3. Menangkis musibah
“Ashodaqohu Yuda’I bala’. Sesungguhnya shodaqoh itu menolak musibah (H.R Ahmad)
4. Menambah banyaknya harta
“Ma aqosot shodaqohu min malin bal yazdad bal yazdad” Tidak mengurangi shodaqoh dari harta kecuali tambah dan tambah.
5. Mematikan murka Allah dan menangkis qodar jelek
“ina shodaqota tut fii u Ghodobar rabbi wayad fa u mii tata su I” sesungguhnya shodaqoh mematikan murkanya Allah dan menangkis takdir jelek.(H.R Tirmidzi)
6. Menambah umur dan menghilangkan kesombongan
“Sesungguhnya shodaqoh orang islam menambah umurnya dan mencegak takdir jelek dan Allah menghilangkan pada kesombongan dan kecongkakannya. (H.R Tirmidzi)
7. Menjauhkan dari penyakit kikir
Nasehat nabi pada Asma adik Aisyah “ Latukii fayuka alaika” Janganlah pelit kamu maka kamu akan dipeliti oleh (Allah) atasmu. (H.R Bukhori)

Dari berbagai macam keutamaan shodaqoh dari hadist-hadist shoheh tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa shodaqoh mampu menolak bala, musibah, kegagalan, penyakit, menambah umur mendatangkan rezeki, menambah harta. Dengan begitu shodaqoh bebarti mampu mendatangkan kesuksesan dan menjauhkan dari kegagalan. Semakin orang gemar shodaqoh semakin dia kaya, semakin sukses dan terhindar dari gagal, musibah dan bencana. Siapa yang ingin hartanya banyak sering-seringlah shodaqoh. Siapa yang ingin bahagia perbanykalah shodaqoh. (Samsul Anam)